Sabtu, 24 Januari 2015

SIFAT-SIFAT BAHASA JURNALISTIK


Jurnalistik selalu diidentikkan dengan wartawan. Wartawan selalu identik dengan berita. Berita selalu disamakan artinya dengan informasi. Bicara tentang jurnalistik berarti bicara tentang informasi. Meski demikian, hal tersebut tak sepenuhnya benar. Jika jurnalistik hanya disejajarkan dengan informasi saja, maka sesungguhnya kinerja jurnalistik tidaklah maksimal karena informasi saja tidak dapat disebut sebagai karya jurnalistik. Selain itu, sesungguhnya kinerja jurnalistik sangat berkaitan dengan proses penyampaian informasi dari media kepada khalayak.
jurnalistik adalah seni dan ketrampilan mencari, mengumpulkan, mengolah, menyusun dan menyajikan berita tentang peristiwa yang terjadi sehari-hari dalam rangka memenuhi kebutuhan nurani khalayak sehingga terjadi perubahan sikap, sifat, pendapat dan perilaku khalayak sesuai kehendak jurnalisnya. Untuk menjadi seorang jurnalisme, dalam kehidupan sehari-harinya selalu berhubungan dengan masyarakat dan dipenuhi dengan banyak karya-karya yang bisa dipublikasikan dengan bentuk sebuah berita atau informasi yang  bermanfaat untuk dikabarkan kepada semua masyarakat sekitar. Menjadi seorang jurnalis harus kreatif, memiliki rasa keingintahuan terhadap sesuatu hal yang menarik,yang baru dan bisa dijadikan sebagai informasi yang menarik. Jurnalis juga layak mempunyai rasa keraguan karena sepatutnya menjadi hal yang sangat penting bagi jurnalis. Sangat berbahaya jika jurnalis tidak ragu-ragu ketika mendapat sebuah informasi. Banyak informasi keliru yang kemudian disampaikan kepada masyarakat yang berakibat pada tidak dipercayanya sebuah media. Berita-berita atau informasi yang dipublikasikan oleh para jurnalis harus benar-banar nyata dan menarik pula agar banyak yang tertarik dengan berita tersebut. Dalam berita-berita itu, tidak hanya menarik, tapi seorang jurnalis harus mampu dan bisa menggunakan bahasa yang bisa dimengerti oleh publik, karena kadang tidak hanya orang-orang yang penting yang akan membaca dan mencari informasi-informasi terbaru. Jadi harus juga bisa menyesuaikan bahasa yang digunakan tersebut.
Bahasa adalah kapasitas khusus yang ada pada manusia untuk memperoleh dan menggunakan sistem komunikasi yang kompleks, dan sebuah bahasa adalah contoh dari sebuah sistem komunikasi yang kompleks. Bahasa Jurnalistik adalah gaya bahasa yang digunakan wartawan dalam menulis berita. Disebut juga Bahasa Komunikasi Massa, yakni bahasa yang digunakan dalam komunikasi melalui media massa, baik komunikasi lisan di media elektronik (radio dan TV) maupun komunikasi tertulis (media cetak dan online), dengan ciri khas singkat, padat, dan mudah dipahami. Sebagai bagian dari karya jurnalistik, bahasa berita memiliki sedikit perbedaan dengan Bahasa Indonesia pada umumnya.Bahasa ini dikenal dengan sebutan Bahasa Indonesia Ragam Jurnalistik (BIRJ).Setidaknya ada empat karakteristik yang menyebabkan lahirnya Bahasa Indonesia Ragam Jurnalistik (Bachtiar, 2000). Pertama, pekerjaan wartawan dan redaksi selalu berpacu dengan waktu. Kedua, panjang tulisan/laporan jurnalistik dibatasi oleh halaman media cetak, durasi siaran media elektronik, atau lebar layar monitor pada media internet. Ketiga, jumlah media di Indonesia kini berjumlah ribuan sehingga persaingan antaramedia kian ketat, hanya laporan yang enak dibaca/didengar yang akan diakses khalayak. Keempat, tulisan jurnalistik berbahan baku fakta, sehingga jurnalis tak perlu menulis berita dengan bahasa yang muluk-muluk atau mendayu-dayu seperti pada cerita fiksi/karya sastra. Bahasa Jurnalistik memiliki dua ciri utama : komunikatif dan spesifik. Komunikatif artinya langsung menjamah materi atau langsung ke pokok persoalan, bermakna tunggal, tidak konotatif, tidak berbunga-bunga, tidak bertele-tele, dan tanpa basa-basi. Spesifik artinya mempunyai gaya penulisan tersendiri, yakni kalimatnya pendek-pendek, kata-katanya jelas, dan mudah dimengerti orang awam. Bahasa Jurnalistik hadir atau diperlukan oleh insan pers untuk kebutuhan komunikasi efektif dengan pembaca (juga pendengar dan penonton).
Bahasa jurnalistik merupakan bahasa komunikasi massa sebagai tampak dalam harian-harian surat kabar dan majalah. Dengan fungsi yang demikian itu bahasa jurnalistik itu harus jelas dan mudah dibaca dengan tingkat ukuran intelektual minimal. Bahasa jurnalistik juga memiliki sifat-sifat khas yaitu singkat, padat, sederhana, lugas, menarik, lancar dan jelas. Sifat-sifat itu harus dimiliki oleh bahasa pers, bahasa jurnalistik, mengingat surat kabar dibaca oleh semua lapisan masyarakat yang tidak sama tingkat pengetahuannya. Oleh karena itu beberapa ciri yang harus dimiliki bahasa jurnalistik di antaranya seperti, Sesuai dengan ejaan yang berlaku, Sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang berlaku, Tidak meninggalkan prefik me- dan ber- kecuai dalam judul berita, Menggunakan kalimat pendek, lengkap, dan logis, Setiap alinea terdiri dari 2 atau tiga kalimat dan koherensinya terpelihara, Penggunaan bentuk aktif (kata dan kalimat) lebih diutamakan. Bentuk pasif seperlunya saja, dan kata sifat juga dibatasi penggunaannya. Ada juga karakter bahasa jurnalistik, seperti halnya; 1) Sederhana artinya mudah dipahami, gampang diingat, kita juga harus menghindari kata-kata yang teknis ilmiah, maka, gunakanlah bahasa yang umum dipakai. 2) Singkat yakni Berarti langsung pada pokok permasalahan (to the point), tidak bertele-tele dan tidak berputar-putar. 3) Padat Mencari kata yang bisa memadat kalimat. 4) Jelas Artinya mudah ditangkap maksudnya, tidak baur atau kabur. 5) Jernih artinya tidak menyembunyikan makna lain. 6) Menarik Artinya mampu membangkitkan minat dan perhatian pembaca, memicu selera pembaca. 7) Demokratis yakni Bisa juga disebut bahasa yang egaliter, yaitu memberlakukan semua orang sama. 8) Populis, Bahasa jurnalistik harus merakyat, artinya diterima dan diakrabi oleh semua lapisan masyarakat. Kebalikan populis adalah elitis, yaitu bahasa yang hanya dimengerti dan dipahami oleh segelintir kecil orang saja terutama karena berpendidikan dan berkedudukan tinggi. Biasanya bahasa yang dimaksud adalah bahasa yang teknik ilmiah, atau kata-kata sandi yang digunakan hanya pada kalangan kelompok, lapisan atau bahkan geng tertentu. 9) Logis yaitu Bahasa yang digunakan harus dapat diterima dan tidak bertentangan dengan akal sehat.
Maka dari itu seorang jurnalis atau seorang wartawan harus bisa menggunakan bahasa-bahasa seperti yang dijelaskan dan disebutkan diatas, untuk mempermudah dalam mempublikasikan berbagai berita atau informasi-informasi yang diperolehnya dari berbagai sumber. Bahasa-bahasa jurnalistik berikut, baik jika tetap diterapkan sampai sekarang oleh para jurnalis atau wartawan dalam menulis atau mempublikasikan berita dan informasi agar dalam penyampaian beritanya tetap banyak yang tertarik untuk membacanya dan karya-karya para jurnalis juga tetap bagus dan menarik sepanjang waktu.

Istri-istri Nabi Shallallahu A'llaihi Wasalam

Salah satu aturan syariat yang hanya berlaku untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau diizinkan untuk menikahi lebih dari 4 wanita. Setiap orang yang memahami sejarah dakwah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan benar, akan berkesimpulan, pernikahan yang beliau lakukan sangat sarat dengan tujuan yang mendukung dakwah.
Beliau pernah melangsungkan akad nikah dengan 13 wanita. Dua diantaranya meninggal sebelum beliau: Khadijah dan Zainab bintu Khuzaimah. Dua istri beliau belum dikumpuli, yang ini tidak kita bahas. Sisanya, sembilan istri beliau lainnya yang bertahan hingga beliau wafat.
Pembahasan kita arahkan untuk 11 ummahatul mukminin, para istri Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam, yang membangun keluarga bersama beliau,
1. Khadijah bintu Khuwailid radhiyallahu ‘anha
Ayahnya: Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza. Dia adalah kakeknya Zubair bin Awwam
Ibunya: Fatimah bintu Zaidah bin Al-Asham. Dia adalah bibi sahabat Ibnu ummi Maktum.
Ahli sejarah berbeda pendapat, apakah khadijah menikah dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam keadaan janda, ataukah masih gadis. Sebagian mengisyaratkan bahwa Khadijah masih gadis, diantaranya Abu Nuaim Al-Ashbahani dalam Dalail An-Nubuwah (1/178).
Ulama berbeda pendapat tentang usia khadijah ketika menikah dengan Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam. Keterangan yang sering kita dengar, beliau menikah dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di usia 40 tahun. Berdasarkan riwayat yang disebutkan oleh Ibnu Sa’d dalam At-Thabaqat Al-Kubro, dari Al-Waqidi. Dalam riwayat itu dinyatakan:
وتزوجها رسول الله صلى الله عليه و سلم وهو بن خمس وعشرين سنة وخديجة يومئذ بنت أربعين سنة ولدت قبل الفيل بخمس عشرة سنة
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahinya (Khadijah) ketika beliau berusia 25 tahun, sementara Khadijah berusia 40 tahun.” (Thabaqat Ibn Sa’d, 1/132)
Akan teteapi dalam riwayat Al-Hakim dengan sanadnya, dari Muhammad Ibnu Ishaq, beliau menyatakan:
وكان لها يوم تزوجها ثمان وعشرون سنة
“Pada hari pernikahannya (Khadijah), beliau berusia 28 tahun.” (Al-Mustadrak Al-Hakim, 11/157)
Kemudian dalam Al-Bidayah wan Nihayah, Ibnu Katsir mengatakan
نقل البيهقي عن الحاكم أنه كان عمر رسول الله صلى الله عليه و سلم حين تزوج خديجة خمسا وعشرين سنة وكان عمرها إذ ذاك خمسا وثلاثين وقيل خمسا وعشرين سنة
“Dinukil oleh Al-Baihaqi dari Al-Hakim bahwa usia Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallamketika menikah dengan Khadijah adalah 25 tahun, sedangkan usia Khadijah ketika itu adalah 35 tahun, ada juga yang mengatakan, 25 tahun…” (Al-Bidayah wa An-Nihayah, 2/295)
Allahu a’lam, tidak ada acuan yang cukup menenangkan dan meyakinkan dalam hal ini, karena itu kita tidak perlu terlalu mendalami. Lebih dari itu, orang tidak jadi sesat gara-gara salah dalam menentukan tahun pernikahan Khadijah.
Khadijah merupakan istri pertama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. dan selama beliau bersama Khadijah, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak berpoligami sampai Khadijah meninggal. Dan semua putra Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berasal dari pernikahannya dengan Khadijah, termasuk diantaranya Fatimah istri Ali bin Abi Thalib, putri bungsu dari Khadijah. Kecuali satu, Ibrahim. Ibrahim berasal dari ibu Mariyah Al-Qibthiyah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memuji beberapa wanita, diantaranya khadijah,
حَسْبُكَ مِنْ نِسَاءِ العَالَمِينَ: مَرْيَمُ ابْنَةُ عِمْرَانَ، وَخَدِيجَةُ بِنْتُ خُوَيْلِدٍ، وَفَاطِمَةُ بِنْتُ مُحَمَّدٍ وَآسِيَةُ امْرَأَةُ فِرْعَوْنَ
Cukup bagimu 4 wanita pemimpin dunia: Maryam bintu Imran (Ibunda nabi Isa), Khadijah bintu Khuwailid, Fatimah bintu Muhammad, dan Asiyah Istri Fir’aun. (HR. Ahmad 12391, Turmudzi 3878, dan sanadnya dishahihkan Syuaib Al-Arnauth)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sering menyebut nama Khadijah, sampai A’isyahradhiyallahu ‘anha mengatakan tentang Khadijah,
مَا غِرْتُ عَلَى امْرَأَةٍ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا غِرْتُ عَلَى خَدِيجَةَ ، هَلَكَتْ ( أي : ماتت ) قَبْلَ أَنْ يَتَزَوَّجَنِي لِمَا كُنْتُ أَسْمَعُهُ يَذْكُرُهَا
Aku tidak pernah cemburu terhadap semua istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallamsebagaimana aku cemburu kepada Khadijah. Beliau meninggal sebelum Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam menikahiku, namun aku sering mendengar beliau menyebut-nyebut Khadijah. (Khadijah 3815)
2. Saudah bintu Zam’ah bin Qois radhiyallahu ‘anha
Ayahnya: Zam’ah bin Qois bin Abdi Wud
Ibunya: As-Syamus bintu Qois bin Amr. Secara nasab, ibunya merupakan sepupu Abdul Muthalib dari jalur ibu. Sehingga Saudah dengan Abdullah (ayah Nabi) adalah sepupu kedua (mindoan).
Sebelumnya, Saudah menikah sepupunya, Sakran bin Amr. Beliau masuk islam bersama suaminya dan ikut hijrah ke habasyah. Sepeninggal Sakran, Saudah menjadi janda tanpa keluarga yang melindunginya. Sampai akhirnya dinikahi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, di usia yang sudah cukup tua. Ketika itu, Saudah telah memiliki 6 putra.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahinya di bulan Syawal tahun 10 kenabian (sekitar 3 tahun sebelum hijrah), sebulan sepeninggal Khadijah radhiyallahu ‘anha. (Al-Bidayah wan Nihayah Ibnu Katsir, 3/149).
Ketika sudah cukup tua, Saudah menyerahkan jatah gilir malamnya untuk A’isyah. Dengan harapan, Saudah bisa tetap menjadi istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallamsampai meninggal, sehingga bisa menemani beliau di surga. Terkait peristiwa ini, Allah menurunkan firman-Nya disuratAn-Nisa ayat 128.
Beliau meninggal di Madinah tahun 54 H. (Ar-Rahiq Al-Makhtum, hlm. 471)
3. A’isyah bintu Abi Bakr As-Shiddiq radhiyallahu ‘anhuma
Beliau dilahirkan 4 tahun sebelum Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus. Ayahnya seorang As-Shiddiq yang banyak menemani perjuangan dakwah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ibunya bernama Ummu Ruman bintu Amir bin Uwaimir.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahi A’isyah di bulan syawal tahun 11 setelah kenabian. Dua tahun 5 bulan sebelum hijrah dan setahun setelah beliau menikahi Saudah. (Ar-Rahiq Al-Makhtum, hlm. 471)
Paraahli sejarah berbeda pendapat tentang usia Aisyah ketika menikah dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Pendapat yang makruf, beliau menikah di usia 6 tahun, dan baru kumpul di usia 9 tahun. Sebagaiaman keterangan Aisyah sendiri tentang dirinya,
تَزَوَّجَنِي النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا بِنْتُ سِتِّ سِنِينَ ، وبنى بي وأنا بنت تسع سنين
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahiku ketika aku berusia 6 tahun. Dan beliau kumpul bersamaku ketika aku berusia 9 tahun. (HR. Bukhari 3894 & Muslim 1422)
Namun keterangan A’isyah ini dipertanyakan. Karena beliau menyampaikan keterangan ini setelah di usia cukup tua dan ketika itu angka tahun kurang diperhatikan. Karena itulah ada sebagian ulama yang membandingkannya dengan usia Asma (saudari Aisyah). Ibnu Hajar menegaskan selisih usia Asma dengan A’isyah adalah 10 tahun lebih tua.
Sementara Abu Nuaim meriwayatkan bahwa usia Asma ketika hijrah ke Madinah 27 tahun. Artinya, ketika hijrah, Aisyah berusia 17 tahun.Adajuga yang mengatakan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahi Aisyah di usia 13 tahun, dan baru kumpul di usia lebih dari itu.
Beliaulah satu-satunya istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang dinikahi dalam kondisi masih gadis. (HR. Bukhari 5077). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallammenikahi A’isyah di usia muda, atas perintah Allah melalui mimpi beliau. Dan mimpi nabi adalah wahyu.
A’isyah, wanita yang berakhlak mulia dan sangat cerdas. Sebagian ulama mengatakan, A’isyah adalah wanita yang paling paham tentang ajaran Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam di seluruh dunia. Karena jasa besar A’isyah, kita bisa mengetahui banyak sunah di rumah tangga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau meriwayatkan sekitar 2210 hadis, 316 diantaranya terdapat dalam shahih Bukhari & Muslim.
Terkait A’isyah, Allah menurunkan firman-Nya disuratAn-Nur. Allah membersihkan nama baik Aisyah dari tuduhan orang munafik bahwa beliau telah selingkuh. A’isyah adalah wanita baik-baik yang tidak mungkin melakukan demikian. Anehnya, orang-orang syiah masih menuduh A’isyah sebagai zaniah (pezina) – wal’iyadzu billah – yang ini menunjukkan bahwa mereka kufur terhadapsuratAn-Nur.
Beliau meninggal pada tanggal 17 Ramadhan, tahun 57 H. ada yang mengatakan, tahun 58 H. dan jenazah beliau dimakamkan di Baqi’, yang sampai saat ini menjadi incaran orang syiah. Mereka menggali kuburan A’isyah dan ingin mereka rusak. Semoga Allah meridhai A’isyah dan menghancurkan makar syiah.
4. Hafshah bintu Umar bin Khatab radhiyallahu ‘anhuma
Ayahnya seorang sahabat yang luar biasa. Ibunya juga seorang sahabiyah, namanya Zainab bintu Madz’un bin Wahb. Artinya, ibunya Hafshah adalah saudara dari Utsman bin Madz’un, seorang sahabat mulia yang pernah ingin mengebiri dirinya agar bisa fokus ibadah, namun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarangnya.
Sebelumnya, Hafshah menikah dengan Khunais bin Khudzafah As-Sahmi. Bersama suaminya, beliau masuk islam dan ikut hijrah ke Habasyah. Sahabat Khunais bin Khudzafah pernah ikut perang Badr dan perang Uhud. Pada perang Uhud beliau terkena luka yang mengantarkan pada kematiannya, semoga Allah meridhai beliau.
Beliau menjanda sepeninggal suaminya Khunais bin Khudzafah As-Sahmi antara tahun 2 – 3 hijriyah. Sebagian ahli sejarah mengatakan, ketika itu, usia Hafshah baru menginjak 20 tahun. Setelah selesai masa iddah, Umar sang ayah yang bertanggung jawab, segera mencarikan suami penggantinya. Beliau menawarkan ke Utsman, namun Utsman belum berkeinginan menikah karena baru ditinggal mati istrinya. Umarpun menawarkan ke Abu Bakr, namun beliau tidak menggapinya, hingga Umarpun marah kepada Abu Bakr. Sampai akhirnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meminangnya.
Setelah Hafshah dinikahi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Bakr menemui Umar dan bertanya, ‘Apakah kamu marah dengan sikapku kemarin?’ ‘Ya.’ Jawab Umar. Kemudian Abu Bakr menjelaskan alasannya,
فَإِنَّهُ لَمْ يَمْنَعْنِي أَنْ أَرْجِعَ إِلَيْكَ فِيمَا عَرَضْتَ إِلا أَنِّي قَدْ عَلِمْتُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ ذَكَرَهَا ، فَلَمْ أَكُنْ لأُفْشِيَ سِرَّ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَلَوْ تَرَكَهَا لَقَبِلْتُهَا
Tidak ada sebab yang membuatku tidak merespon tawaranmu, selain karena aku telah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut-nyebut Hafshah. Dan Aku tidak layak membuka rahasia Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Jika beliau tidak berkeinginan menikahi Hafshah, niscaya akan aku terima. (HR. Bukhari 4005)
Hafshah dikenal sebagai wanita yang ahli ibadah. Sehingga beliau disebutShawwamah(wanita rajin puasa) danqawwamah(wanita rajin shalat malam). Istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di surga. (HR. Al-Hakim 6753, beliau shahihkan dan didiamkan oleh Adz-Dzahabi).
Beliau pernah mengemban amanah yang luar biasa, menjaga mushaf yang telah ditulis di zaman Abu Bakr dan Umar. Karena Hafshah terkenal dengan hafalan qurannya.
Hafshah wafat di bulan Sya’ban tahun 45 H di Madinah, di usia 60 tahun dan jenazahnya dimakamkan di Baqi. Beliau meriwayatkan sekitar 60 hadis yang terdapat dalam shahih Bukhari & Muslim.
Hafshah merupakan salah satu istri Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam yang paling banyak dicela orang syiah. Semoga Allah meridhai Hafshah dan membinasakan makar syiah.
5. Zainab bintu Khuzaimah radhiyallahu ‘anha
Ayahnya: Khuzaimah bin Harits bin Abdullah. Ibunya: Hindun bintu Auf bin Zuhair. Beliau dikenal sebagai ibu yang memiliki banyak menantu manusia mulia. Diantara menantu beliau: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Bakar, Ja’far, Ali bin Abi Thalib, Hamzah bin Abdul Muthalib, dan Abbas bin Abdul Muthalib.
Beliau bergelar Ummul Masakin, karena sangat belas kasih dengan orang miskin dan banyak bergaul dengan mereka. Sebelumnya, beliau bersuami Abdullah bin Jahsyradhiyallahu ‘anhu. Kemudian Abdullah meninggal di perang Uhud. Di tahun 4 H, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahinya. Namun usia pernikahan beliau tidak lama. Setelah tiga bulan berlangsung, Zainab menuju rahmat Allah, di bulan rabiul akhir, tahun 4 H. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menshalati jenazahnya dan beliau dimakamkan di Baqi.
6. Ummu Salamah, Hindun bintu Abi Umayyahradhiyallahu ‘anha
Ayahnya: Abu Umayyah, Hudzaifah bin Mughirah. Seorang pemuka Quraisy. Ibunya: Atikah bintu Amir bin Rabi’ah.
Ummu Salamah, sebelumnya menjadi istri Abu Salamah radhiyallahu ‘anhuma. Bersama Abu Salamah beliau memiliki beberapa anak. Pada tahun 4 H, kesedihan melanda keluarganya. Abu Salamah, sang suami tercinta meninggal dunia. Namun dia tidak hanyut dalam kesedihannya. Dia teringata pesan Nabi agar membaca satu doa ketika tertimpa musibah,
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ ، اللَّهُمَّ أْجُرْنِي فِي مُصِيبَتِي ، وَأَخْلِفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا
Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun, ya Allah, berikanlah pahala atas musibah yang menimpaku dan gantikanlah aku dengan yang lebih baik.
Karena siapa yang membaca doa ini akan Allah gantikan yang lebih baik. Ketika hendak berdoa, wanita solihah ini bergumam,
أُعَاضُ خَيْرًا مِنْ أَبِي سَلَمَةَ؟ ثُمَّ قُلْتُهَا، فَعَاضَنِي اللَّهُ مُحَمَّدًا صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَآجَرَنِي فِي مُصِيبَتِي
“Saya diberi ganti yang lebih baik dari pada Abu Salamah? Akupun tetap membacanya. kemduian Allah gantikan suami untukku Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan Allah berikan pahala untuk musibahku.”
Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadi pengganti Abu Salamah untuknya. (HR. Muslim 918).
Terkenal dengan wannita cerdas, memberi saran suaminya dan mendukung dakwah suaminya. Lebih dari itu, beliau dikenal wanita yang menawan. A’isyah mengungkapkan isi hatinya terkait Ummu Salamah,
لَمَّا تَزَوَّجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُمَّ سَلَمَةَ حَزِنْتُ حُزْنًا شَدِيدًا لِمَا ذَكَرُوا لَنَا مِنْ جَمَالِهَا ، قَالَتْ : فَتَلَطَّفْتُ لَهَا حَتَّى رَأَيْتُهَا ، فَرَأَيْتُهَا وَاللَّهِ أَضْعَافَ مَا وُصِفَتْ لِي فِي الْحُسْنِ وَالْجَمَالِ ، قَالَتْ : فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لِحَفْصَةَ ، وَكَانَتَا يَدًا وَاحِدَةً ، فَقَالَتْ : لا وَاللَّهِ إِنْ هَذِهِ إِلا الْغَيْرَةُ
Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahi Ummu Salamah, aku sangat sedih sekali. Karena banyak orang menyebut kecantikan Ummu Salamah. Akupun mendekatinya untuk bisa melihatnya. Setelah aku melihatnya, demi Allah, dia jauh-jauh lebih cantik dan lebih indah dari apa yang aku bayangkan. Akupun menceritakannya kepada Hafshah – mereka satu kubu – kata Hafshah, “Tidak perlu cemas, demi Allah, itu hanya karena bawaan cemburu.” (Thabaqat Al-Kubro Ibn Sa’d, no. 9895)
Beliau meriwayat sekitar 13 hadis yang terdapat dalam shahih Bukhari & Muslim.
Beliau wafat tahun 59 H, ada yang mengatakan, 62 H, di usia 84 tahun. Istri Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam yang paling terakhir meninggal. Jenazah beliau dimakamkan di Baqi.
7. Zainab bintu Jahsy bin Rabab radhiyallahu ‘anha
Beliau masih kerabat dekat dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ibu beliau, Umaimah bintu Abdul Muthalib adalah saudari ayah nabi, Abdullah. Sehingga zainab adalah sepupu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Zainab dan Anak Angkat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
Sebelum diutus sebagai nabi, Rasulullah memiliki anak angkat bernama Zaid. Hingga orang menyebutnya, Zaid bin Muhammad, padahal ayah aslinya adalah Haritsah. Aturan ketika itu, anak angkat sama dengan anak nasab, sehingga tidak boleh menikahi mantan istri anak angkat. Sampai akhirnya Allah perintahkan agar Zainab dinikahkan dengan Zaid bin Haritsah.
Mari kita perhatikan firman Allah yang menceritkan kejadian tersebut,
وَإِذْ تَقُولُ لِلَّذِي أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِ وَأَنْعَمْتَ عَلَيْهِ أَمْسِكْ عَلَيْكَ زَوْجَكَ وَاتَّقِ اللَّهَ وَتُخْفِي فِي نَفْسِكَ مَا اللَّهُ مُبْدِيهِ
“Ingatlah, ketika kamu berkata kepada orang yang Allah telah melimpahkan nikmat kepadanya dan kamu (juga) telah memberi nikmat kepadanya: “Tahanlah terus isterimu dan bertakwalah kepada Allah”, sedang kamu menyembunyikan di dalam hatimu apa yang Allah akan menyatakannya……” (QS. Al-Ahzab: 37)
Pada ayat di atas, Allah menyebut sahabat Zaid dengan: ‘orang yang Allah telah melimpahkan nikmat kepadanya (dengan hidayah islam) dan kamu (juga) telah memberi nikmat kepadanya
Maksudnya, Zaid mendapatkan nikmat dari Allah berupa hidayah iman, dan mendapat nikmat dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam karena dibebaskan dari status budak, kemudian dididik dalam asuhannya.
Kita kembali fokus ke Zaid dan Zainab.
Sejatinya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkeinginan untuk menikahi Zainab, dalam rangka menghapus anggapan jahiliyah bahwa ayah angkat tidak boleh menikahi istri dari mantan anak angkatnya. Namun Zainab masih menjadi istri Zaid, yang masyarakat menganggapnya anak angkat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau berharap agar Zaid menceraikan Zainab, sehingga beliau bisa menikahi Zainab.
Terjadilah intieraksi yang tidak harmonis antara Zaid dengan Zainab. Sampai akhirnya Zaid mengadu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang istrinya. Rasulullah-pun menasehatkan kepada Zaid seperti ayat di atas, ‘Tahanlah terus isterimu dan bertakwalah kepada Allah’ artinya, jangan kau ceraikan istrimu Zainab dan bersabarlah, sekalipun banyak masalah keluarga. Padahal beliau menyimpan harapan agar Zaid menceraikan Zainab. Pada ayat di atas Allah menyatakan, ‘sedang kamu menyembunyikan di dalam hatimu apa yang Allah akan menyatakannya’, yang disembunyikan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hatinya, harapan agar Zaid menceraikan Zainab, sehingga beliau bisa menikahi Zainab.
Hingga akhirnya, Zaid menceraikan Zainab karena masalah rumah tangganya tidak kunjung membaik. Kita simak lanjutan ayat,
فَلَمَّا قَضَى زَيْدٌ مِنْهَا وَطَرًا زَوَّجْنَاكَهَا لِكَيْ لَا يَكُونَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ حَرَجٌ فِي أَزْوَاجِ أَدْعِيَائِهِمْ إِذَا قَضَوْا مِنْهُنَّ وَطَرًا
“Tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap Istrinya (menceraikannya), Kami kawinkan kamu dengan dia supaya tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk (mengawini) isteri-isteri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu telah menceraikan isterinya..” (QS. Al-Ahzab: 37)
[simak Tafsir Ibnu Katsir 6/424 – 425]
Ayat ini adalah ayat yang paling dibanggakan Zainab. Ketika beberapa istri Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam menonjolkan kelebihannya di hadapan istri yang lain, Zainab menampakkan dirinya dengan mengatakan,
زوجكن أهاليكن وزوجني الله من فوق سبع سموات
“Kalian dinikahkan oleh orang tua kalian, sementara aku dinikahkan oleh Allah dari atas langit yang tujuh.” (HR. Bukhari 7420)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahi Zainab pada bulan Dzul Qa’dah tahun 5 H. Ada yang mengatakan, tahun 6 H. Beliau dikenal wanita ahli ibadah dan sangat gemar bersedekah. Beliau wafat di zaman Khalifah Umar pada tahun 20 H, di usia 53 tahun. Beliau adalah istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang meninggal pertama kali setelah wafatnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
8. Juwairiyah bintu Al-Harits radhiyallahu ‘anha
Sebelum masuk islam, dia bernama Barrah. Kemudian atas perintah Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam diganti Juwairiyah. Beliau wanita istimewa dari kelompok Yahudi Bani Musthaliq. Putri pemimpin yahudi Bani Musthaliq, Harits bin Abi Dhirar. Di kampung bani Musthaliq, Juwairiyah menjadi Istri Musafi’ bin Shafwan.
Pernikahan dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
Setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menaklukkan yahudi Bani Quraidzah karena berkhianat ketika perang Khandaq, terdengar kabar bahwa Harits bin Abi Nadhr bersama pasukannya Bani Musthaliq dan beberapa sekutunya dari berbagai suku arab akan menyerang Madinah. Rasulullah pun menugaskan Buraidah bin Hashib untuk mencari tahu kebenaran berita ini. Sahabat pemberani ini mendatangi mereka. Setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yakin akan kebenaran berita, beliau memerintahkan para sahabat untuk bergegas menuju Bani Musthaliq. Ternyata, Harits telah mengirim mata-mata untuk mengintai pasukan kaum muslimin. Namun para sahabat berhasil menangkap mata-mata ini dan mereka membunuhnya.
Mendengar kedatangan pasukan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan terbunuhnya mata-matanya, Harits dan pasukannya sangat ketakutan. Hingga suku-suku arab yang ikut bersamanya membatalkan perjanjian dan pulang ke daerah masing-masing.
Sampailah pasukan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di lembah Al-Muraisi’. Salah satu daerah sumber air bagi bani Musthaliq. Di sinilah beliau menyiapkan barisan pasukan dan membagi tugas masing-masing. Hingga akhirnya, kaum muslimin berhasil mengalahkan bani yahudi. Di perang ini, terbunuhlah Musafi’ bin Shafwan, suami Juwairiyah. (Ar-Rahiq Al-Makhtum, hlm. 286)
Juwairiyah menjadi salah satu wanita tawanan ketika itu. Setelah pembagian, Juwairiyah jatuh pada kepemilikan Tsabit bin Qais. Namun Tsabit membebaskannya dengan syarat membayar uang tertentu. Hingga datanglah Juwairiyah menghadap Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan memohon agar dibantu untuk melunasi biaya pembebasan dirinya. Beliau menerima permohonan ini dan beliau menikahinya dengan mahar pembebasan dirinya dari status budak.
Setelah mengetahui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahi Juwairiyah, banyak sahabat yang membebaskan tawanannya dari Bani Mustaliq, sebagai bentuk penghormatan untuk semua ipar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena peristiwa ini, Juwairiyah dianggap wanita yang paling berkah bagi kaumnya.
Beliau hidup hingga masa Khalifah Muawiyah. Meninggal di Madinah tahun 56 H.
9. Ummu Habibah bintu Abi Sufyan radhiyallahu ‘anhuma
Ulama berbeda pendapat tentang nama aslinya.Adayang mengatakan nama aslinya Ramlah.Adajuga yang mengatakan, Hindun. Beliau sepupu Utsman bin Affanradhiyallahu ‘anhu. Karena ibunya, Shafiyah bintu Abil ‘Ash adalah saudara Affan, ayahnya Utsman.
Sebelumnya beliau menikah dengan Ubaidillah bin Jahsy. Bersama Ubaidillah, beliau dikaruniai seorang putri bernama Habibah. Bersama suami dan anaknya, Ummu Habibah hijrah ke negeri Habasyah untuk mendapatkan jaminan keamanan karena tekanan suku Quraisy. Sesampainya di Habasyah, suaminya meninggal.Adayang mengatakan, suaminya murtad dan memeluk nasrani. Mendengar hal itu, Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam mengirimsuratkepada raja Najasyi untuk menikahkan Ummu Habibah dengannya, dan beliau mengutus Khalid bin Said sebagai wakil beliau. Najasyi memberikan mahar untuknya sebesar 400 dinar. Setelah beberapa tahun di Habasyah, raja soleh ini memulangkan Ummu Habibah ke Madinah ditemani Syurahbil bin Hasanah. (HR. Abu Daud 2107 dan dishahihkan Al-Albani)
Beliau tinggal bersama suaminya, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam di tahun 7 H, di usia 36 tahun. Ummu Habibah meninggal di Madinah tahun 44 H, di masa Khalifah Muawiyah,Radhiyallahu ‘anhum ajma’in.
10. Shafiyah bintu Huyai bin Akhtab
Berasal dari masyarakat yahudi Bani Nadzir. Ayahnya, Huyai bin Akhtab adalah kepala suku bani Nadzir. Satu suku yahudi, keturunan Nabi Harun ‘alaihis salam. Ibunya bernama Barrah bin Samuel. Saudara dari sahabat, Rifaah bin Samuel. Sebelum masuk islam, Shafiyah menikah dengan Salam bin Masykam, seorang ahli berkuda dan pandai bersyair. Setelah berpisah dengan Salam, Shafiyah menikah dengan Kinanah bin Abil Haqiq.
Bani Nadzir tinggal di daerah Khaibar. Kala itu, Khaibar terkenal sebagaikotabesar, memiliki banyak benteng dan kebun kurma yang sangat luas. Letaknya sekitar 120 km ke utarakotaMadinah. Ketika perang Khandaq, penduduk khaibar termasuk salah satu suku yang membantu pasukan bersama kaum musyrikin untuk menyerang Madinah. Mereka juga yang memanas-manasi bani Quraidzah untuk berkhianat kepada kaum muslimin. Masyarakat Khaibar juga sering membantu orang manafik Madinah untuk melancarkan makarnya.
Dengan adanya perjanjian Hudaibiyah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallammendapatkan titik aman untuk semakin meluaskan islam. Salah satu sasaran beliau adalah Khaibar. Satu daerah sangat strategis yang bisa menguatkan islam, sekaligus mengancam entitas Madinah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat berharap, agar Khaibar bisa masuk kawasan islam. Tentang Khaibar, sejatinya telah Allah sebutkan dalam Al-Quran,
وَعَدَكُمُ اللَّهُ مَغَانِمَ كَثِيرَةً تَأْخُذُونَهَا فَعَجَّلَ لَكُمْ هَذِهِ
“Allah menjanjikan kepada kamu harta rampasan yang banyak yang dapat kamu ambil, Maka disegerakan-Nya harta rampasan ini untukmu..” (QS. Al-Fath: 20)
Mujahid menjelaskan, harta rampasan yang banyak, yang Allah janjikan adalah Khaibar. (Tafsir Ibn Katsir, 7/341).
Singkat cerita, kaum muslimin berhasil menaklukkan bani Nadzir, dan pada peristiwa itu Kinanah, suami Shafiyah terbunuh karena melanggar kesepakatan. Kaum muslimin pulang dengan membawa banyak rampasan perang dan tawanan, termasuk Shafiyah. Setelah semua tawanan dikumpulkan, datanglah Dihyah Al-Kalbi, ‘Ya Rasulullah, berikan aku seorang budak.’ ‘Silahkan pilih budak.’ Jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika itu, Dihyah mengambil Shafiyah untuk menjadi budaknya.
Tiba-tiba datang seorang sahabat melapor, ‘Ya Rasulullah, anda memberi Dihyah seorang budak, Shafiyah bintu Huyai, wanita mulia dari Quraidzah dan bani Nadhir, wanita yang hanya layak menjadi milik anda.’ ‘Bawa dia kemari!’ pinta Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam. Setelah melihatnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallammeminta Dihyah untuk mengambil budak lainnya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menawarkan antara memilih islam ataukah tetap beragama Yahudi. Shafiyahpun memilih islam dan menjadi istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam setelah Khaibar ditaklukkan pada tahun 7 H. Yang istimewa, walimah pernikahan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan Shafiyah dilaksanakan di perjalanan pulang 12 mil dari Khaibar menuju Madinah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutnya sebagai wanita Shadiqah, wanita yang jujur imannya. (Al-Ishabah Ibn Hajar, 7/741). Beliau meninggal tahun 50 H dan dimakamkan di Baqi.
11. Maimunah bintu Al-Harits radhiyallahu ‘anhu
Wanita terakhir yang dinikahi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau adalah saudara Ummu Fadhl (Lubabah bintul Harits). Dan Ummu Fadhl adalah ibunda Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhum. Sehingga Maimunah adalah bibi Ibnu Abbas dari jalur ibunya. Beliau juga saudara Lubabah As-Shugra, ibunya Khalid bin Walid.
Ibunya Maimunah bernama Hindun bintu Auf. Sehingga Maimunah adalah saudara seibu dengan Zainab bintu Khuzaimah, Ummul Masakin, istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang telah wafat.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahinya pada bulan Dzul Qo’dah tahun 7 H, seusai umrah qadha. Maimunah mulai tinggal bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallamsetelah perjalanan pulang dari Mekah 9 mil menuju Madinah. Beliau meninggal ketika perjalanan pulang dari Haji tahun 61 H di daerah Saraf dan dimakamkan di Saraf.
A’isyah mengatakan tentang Maimunah,
ذهبت والله ميمونة.. أما إنها كانت من أتقانا لله وأوصلنا للرحم
“Maimunah telah wafat, demi Allah… dia adalah diantara wanita yang paling bertaqwa kepada Allah dan paling menyambung silaturahim.” (HR. Hakim 6799 dan dinilai Adz-Dzahabi: Sesuai syarat Muslim).
Demikianlah 11 wanita istimewa yang mendampingi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menjadi keluarga beliau tanpa ada perselisihan di kalangan ulama. Sementara ada dua wanita yang melakukan akad dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, namun tidak dikumpuli Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka dari Bani Kilab dan Bani Kindah. Tentang siapa nama dua wanita ini, diperselisihkan para ulama.
Disamping itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga memiliki budak wanita. Dua wanita yang terkenal sebagai budak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
a.Mariyah Al-Qibtiyah
Beliau adalah hadiah dari raja Muqauqis sebagai jawaban atassurat Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam yang mengajaknya untuk masuk islam. Dari Mariyah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendapatkan seorang anak yang membuat beliau sangat gembira, bernama Ibrahim. Namun putra beliau ini meninggal sebelum genap usia 2 tahun. Beliau meninggal di masa Umar, dan jenazahnya dishalati Umar bin Khatab dan dimakamkan bersama istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lainnya.
b.Raihanah bintu Zaid Al-Quradziyah
Beliau tawanan bani Quraidzah, kemudian dijadikan budak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. ada juga yang mengatakan, beliau dibebaskan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan dijadikan istrinya.
Abu Ubaidah menambahkan, ada 2 lagi budak wanita Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. yang satu hadiah dari Zainab dan satunya tawanan untuk penaklukan yang lain. dan semuanya dimerdekakan sebelum beliau wafat. (Ar-Rahiq Al-Makhtum, 472)
Allahu a’lam
***
Muslimah.or.id
Penulis: Ustadz Ammi Nur Baits

Bahaya Penggunaan Tanaman Untuk Kesehatan Wanita

Saat ini, semakin banyak orang yang beralih kepada pengobatan dengan bahan-bahan alami karena dinilai aman dan tanpa memiliki efek samping. Namun benarkah tidak ada bahaya penggunaan tanaman untuk kesehatan wanita? Sebagian dari kita mungkin tidak terlalu memperhatikan, bahkan cenderung kurang memiliki pengetahuan tentang bahaya beberapa tanaman yang dikonsumsi tidak sesuai takaran. Padahal, untuk bisa mendapatkan manfaat tanaman bagi kesehatan, maka penggunaannya harus tepat dan sesuai takaran.
Jika benar bahwa terdapat bahaya penggunaan tanaman untuk kesehatan wanita, tentunya kita ingin mengetahui tanaman apa saja yang dapat membahayakan tersebut. Untuk itu, simak beberapa informasi berikut ini :

Rumput Fatimah

Rumput fatimah ini mengandung oksitoksin yaitu zat yang digunakan oleh tubuh untuk merangsang kontraksi rahim, sehingga dipercaya dapat mempercepat persalinan. Cara penggunaannya adalah dengan merendamnya hingga mengembang, kemudian diminumkan airnya pada orang yang hendak melahirkan. Padahal, cara tersebut jelas salah karena dosis kandungan oksitosin tersebut tidak dapat diukur, artinya semakin lama direndam, maka kadar oksitosin yang terlarut pun semakin pekat dan dosisnya menjadi berlipat ganda.
Jika diminumkan pada wanita yang hendak melahirkan, maka ia akan mengalami kontraksi hebat yang tidak sesuai dengan pembukaannya. Hal itu beresiko menimbulkan pendarahan akibat kontraksi rahim dan menyebabkan pecahnya pembuluh-pembuluh darah dan stres otot. Dampak terburuknya bisa terjadi robekan pada dinding rahim dan perdarahan yang hebat dan tidak bisa terhentikan. Jadi, Rumput Fatimah hanya boleh dikonsumsi ketika sudah dekat waktu melahirkan, yakni ketika pembukaan di atas 6.

Mahkota dewa

Meskipun tanaman obat yang satu ini memiliki khasiat yang luar biasa untuk menyembuhkan penyakit, namun jika dikonsumsi wanita haid, maka akan menimbulkan pendarahan hebat.

Daun Seledri (Apium graveolens)

Daun seledri sangat bermanfaat untuk menyedapkan masakan Anda. Selain itu, para wanita juga biasa memanfaatkan daun seledri untuk kecantikan dan kesehatan. Dibalik banyaknya manfaat seledri, para wanita harus waspada karena ternyata mengkonsumsi seledri selama masa kehamilan karena dapat menyebabkan kontaksi uterus dan keguguran. Untuk itu, disarankan bagi wanita hamil dan menyusui sebaiknya menghindari mengonsumsi daun seledri secara berlebihan.

Keji beling (Strobilanthes crispus)

Meskipun bermanfaat untuk mengatasi beberapa penyakit diantaranya diabetes, antisipilis, leukemia hingga AIDS, namun jika penggunaannya melebihi dosis, maka bisa menimbulkan iritasi saluran kemih dan dapat menimbulkan iritasi pada saluran kemih.
Semoga informasi mengenai bahaya penggunaan tanaman untuk kesehatan wanita di atas dapat bermanfaat bagi Anda semua.

Senin, 24 November 2014

Istilah-istilah di interne

Dalam dunia internet atau dunia maya banyak sekali istilah atau singkatan yang beredar, seperti : download,upload dan chatting,tapi pertanyaannya apakah kita sudah mengerti apa arti dari istilah internet tersebut ? Adapun istilah-istilah di internet tersebut antara lain :
    internet
  • about berarti mengenai atau tentang
  • account berarti akun
  • admin berarti administrator
  • attachment berarti lampiran
  • bandwidth berarti lebar pita
  • broadband berarti pita lebar, jalur lebar
  • browser berarti peramban, penjelajah
  • captcha berarti pemeriksaan keamanan untuk menghindari spam otomatis
  • carbon copy/cc (e-mail) berarti tembusan
  • chat berarti obrol, obrolan, rumpi
  • crash berarti bertabrakan (biasa untuk perangkat lunak/keras bermasalah)
  • collission berarti tabrakan data
  • connection berarti sambungan
  • copy berarti salin, kopi, ganda
  • cut berarti potong
  • database berarti pangkalan data, basis data
  • delay berarti tundaan
  • delete/del berarti hapus
  • device berarti piranti, perangkat
  • domain berarti ranah
  • download berarti unduh, ambil data, muat turun
  • edit berarti sunting, ubah
  • e-mail berarti imel, ratel / surel / surat-e (surat elektronik), posel (pos elektronik), surat digital
  • forward/fwd (e-mail) berarti terusan
  • hacker berarti peretas, pemodifikasi data, penyusup sistem
  • home berarti beranda
  • homepage berarti laman
  • hosting berarti hosting
  • install berarti instalasi, pasang
  • interface berarti antarmuka
  • keyword berarti kata kunci
  • link berarti taut, kait, pautan, pranala
  • load berarti muat
  • login / log on berarti log masuk, masuk log, lihat sign in
  • logout / log off berarti log keluar, keluar log, lihat sign out
  • mailing list berarti milis
  • network berarti jaringan
  • newsgroup berarti kelompok warta, kelompok diskusi
  • network berarti jaringan
  • networking berarti jejaring
  • noise berarti derau
  • offline berarti luring (luar jaringan), tidak terhubung, terputus
  • online berarti daring (dalam jaringan), terhubung, tersambung
  • passphrase berarti frasa sandi, kalimat sandi
  • password berarti kata sandi
  • paste berarti tempel, rekatkan
  • internet service provider berarti penyelenggara jasa internet
  • save berarti simpan
  • scan berarti pindai
  • setting berarti setelan, pengaturan
  • server berarti peladen
  • share / sharing berarti berbagi
  • sign in / sign on berarti catat masuk, lihat login
  • sign out / sign off berarti catat keluar, lihat logout
  • site berarti situs
  • surfing berarti berselancar, selancar maya
  • tweet berarti kicauan, cericau
  • update berarti pemutakhiran, pembaruan
  • upload berarti unggah, muat naik
  • user berarti pengguna
  • username berarti nama pengguna
  • webpage berarti halaman web
  • website berarti situs web
  • wireless berarti nirkabel, radio
  • wifi berarti wireless fidelity
  • dll….

Arti Sakinah, Mawadah, Warrahmah

(SKB).- Materi ini saya dapat dari pengantar sekolah pranikah di salman- itb tentang pemahaman awal menikah. Sekedar sharing saja, jika ada yang kurang dalam penyampaiannya mohon dikoreksi.
Mungkin kita sering mendengar atau bahkan mengucapkan ucapan selamat atau do’a kepada saudara/kerabat/teman yang akan menyempurnakan setengah agamanya dengan suatu kalimat “Semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah.” Kalimat tersebut sangat familiar bukan?
Kita awali dengan kata “Sakinah”. Sakinah merupakan pondasi dari bangunan rumah tangga yang sangat penting. Tanpanya, tiada mawaddah dan warahmah. Kalaupun ada, tidak akan bertahan lama. Sakinah itu meliputi kejujuran, pondasi iman dan taqwa kepada Allah SWT. Mengapa sakinah begitu penting dalam pernikahan? Seperti kita tahu bahwa pernikahan itu tidak hanya ikatan suci di dunia, melainkan ikatan tersebut akan dipertanggungjawabkan juga di akhirat.

Dalam Al Qur’an pun dikatakan bahwa suatu saat, akan banyak orang yang saling berkasih sayang di dunia, tetapi di akhirat kelak mereka akan bermusuhan, menyalahkan dan saling melempar tanggung jawab. Kecuali orang-orang yang berkasih sayang dilandasi dengan cinta kepada Allah SWT. Itulah sakinah. Sungguh indah bukan, jika suatu ikatan suci dilandasi dengan sakinah.
Kata kedua adalah mawaddah. Mawaddah itu berupa kasih sayang. Setiap mahluk Allah kiranya diberikan sifat ini, mulai dari hewan sampai manusia. Dalam konteks pernikahan, contoh mawaddah itu berupa “kejutan” suami untuk istrinya, begitu pun sebaliknya. Misalnya suatu waktu si suami bangun pagi-pagi sekali, membereskan rumah, menyiapkan sarapan untuk anak-anaknya. Dan ketika si istri bangun, hal tersebut merupakan kejutan yang luar biasa.
Banyak sekali contoh mawaddah yang bisa dilakukan untuk menambah rasa kasih sayang kepada pasangan. Sekedar bocoran untuk suami maupun istri, buatlah jadwal kejutan sehingga rumah tangga akan semakin manis, semakin indah, meskipun ditengah krisis ekonomi (hehe, gak nyambung pisang)
Nah, kata terakhir adalah warahmah. Warahmah ini hubungannya dengan kewajiban. Kewajiban seorang suami menafkahi istri dan anak-anaknya, mendidik, dan memberikan contoh yang baik. Kewajiban seorang istri untuk mena’ati suaminya. Intinya warahmah ini kaitannya dengan segala kewajiban.
Temans, kita patut bersyukur karena dilahirkan sebagai umat islam. Semua tata cara kehidupan telah diatur sedemikian rupa. Semua petunjuk telah disediakan. “Manual book” kita sebenarnya adalah yang paling kumplit diantara agama-agama lain. Bdw, saya bingung mau nulis apa lagi. Semoga tulisan ini bermanfaat.
Sumber : satiakusumabudi.wordpress.com

Sejarah Singkat SCC Computer Centre

SCC SUBANG.- SCC Computer Centre adalah lembaga pendidikan komputer untuk pertama kalinya berdiri pada tanggal 14 April 1992 dengan nama “Skill of Computer Centre” di Jalan Otto Iskandardinata No 14 Subang. Berdirinya lembaga pendidikan ini tidak lepas dari keinginan kami berempat terdiri dari Ato Sunarto, Digyo, Asep Rochman dan Satia Kusuma Budi.

Seiring waktu pada tahun 1994  berpindah alamat ke Jalan Jend. Ahmad Yani  No. 5 Subang hingga tahun 1999. Dan sesuai dengan peraturan pemerintah mengenai penggunaan Bahasa Indonesia bagi Penamaan sebuah lembaga Kursus/Perusahaan maka berubah nama menjadi LPK SCC dan pada tahun yang bersamaan lembaga pendidikan kami bernaung dibawah Yayasan Pendidikan Putra Bangsa (YPPB) dimana yayasan tersebut sebagai pendirinya adalah kami berempat. Dari tahun 1999- 2012 menempati gedung yang beralamat di Jalan Ade Irma Suryani Nasution No 156 Subang. Perubahan  namapun terakhir dilakukan dengan pertimbangan banyaknya alumni dan masyarakat yang menanyakan arti sebuah nama LPK SCC, maka pada tahun 2006 nama tersebut kami uraikan dengan sebutan Lembaga Pendidikan Komputer SCC Computer Centre. Dan Alhamdulilah... sekarang atas ijin dan Ridho Alloh SWT akhirnya LPK SCC pada bulan Oktober 2012 berpindah ke Gedung Baru (Milik Sendiri) yang beralamat di jalan Kapten Piere Tendean No.54 Tlp. (0260) 421059 Subang. (100 m sebelah timur perempatan Tegal Subang).
Ketertarikan kami untuk mendirikan sebuah lembaga pendidikan komputer adalah didasari dari latar belakang kami pada waktu menimba ilmu komputer tahun 1989 di sebuah lembaga pendidikan yang dikelola oleh Koperasi Mahasiswa UNPAD yaitu Lembaga Pendidikan Komputer KOPMA UNPAD (LPK KOPMA UNPAD) yang beralamat di jalan Singaperbangsa No 1 Bandung selama satu tahun (tahun 1990-1991). Disamping itu juga menurut pemikiran kami bahwa teknologi komputer sangat diperlukan sekali untuk menunjang segala aktivitas untuk masa sekarang dan masa yang akan datang, sehingga kami berinisiatif untuk mengembangkannya dimanapun adanya khususnya di Kabupaten Subang.
Proses untuk mewujudkan cita-cita kami menempuh jalan yang sangat panjang disamping kemampuan permodalan yang minim tetapi cita-cita harus terlaksana, sehingga baru terlaksana pada tahun 1992  dengan kemampuan permodalan seadanya akhirnya lembaga pendidikan komputer SCC Computer Center berdiri, tepatnya pada hari Selasa, 14 April 1992 (dulu : Skill of Computer Centre). (Tak lupa kami haturkan terimakasih yang sebesar-besanya kepada Guru sekaligus Motivator kami yang terhormat Ir.Zayardhi Zain yang sangat mendukung kepada cita-cita kami). Pada waktu itu jumlah lembaga pendidikan komputer masih relatif jarang sehingga peluang untuk membuka lembaga pendidikan sangat memungkinkan dan sangat diperlukan untuk dapat mengatasi pengangguran dan pengentasan kemiskinan dengan terciptanya SDM yang siap kerja serta dapat membuka lapangan kerja baru.
Adanya tuntutan masyarakat mengenai pentingnya pendidikan komputer sebagai penunjang pekerjaan, maka mendorong bermunculan lembaga-lembaga kursus komputer lainnya. (23 Kursus Komputer) Namun dengan adanya seleksi alam yang menentukan kemampanan dan kemampuan suatu lembaga kursus dalam melaksanakan dan menciptakan lulusannya yang siap bekerja, salah satunya yaitu lembaga pendidikan komputer SCC Computer Centre telah menunjukan eksistensinnya dengan prestasi yang telah diraihnya meliputi :
Salah satu dari 100 lembaga se-Indonesia, sebagai Lembaga Pendidikan Komputer untuk pelaksanaan Ujian Program Standarisasi Komputer Internasional.
  1. Juara IV Lomba Keteladanan Program PLS tingkat Jawa Barat tahun 2007
  2. Juara I  Lomba Keteladanan Program PLS Tingkat Bakorwil dalam rangka HUT RI ke-62 tahun 2007
  3. Juara I  Lomba Keteladanan Program PLS Tingkat Kabupaten Subang tahun 2007
  4. Ditunjuk sebagai salah satu lembaga Pendidikan Komputer untuk mengikuti Pelatihan ATC – ICDL Program Standarisasi Komputer Internasional di Surabaya tahun 2007
  5. Ditunjuk sebagai pelaksana Diklat Komputer bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kabubaten Subang tahun 2000 sampai 2003 (3  angkatan)
  6. Juara II Lomba Keteladanan Program PLS Tingkat Kabupaten Subang tahun 1996
  7. Juara IV Lomba Keteladanan Kursus Tingkat Provinsi Jawa Barat Subang tahun 2008
  8. Juara IV Lomba Keteladanan Kursus Tingkat Provinsi Jawa Barat Subang tahun 2010.
Sumber : www.scc-subang.com

Ciater Spa Resort




Jln Raya Ciater Subang
Pengelola : PT. Sari Ater Raya
Ciater Spa adalah suatu tempat medical & health centre yang juga memberikan fasilitas wisata. Di Ciater Spa Resort ini pengunjung dapat melakukan pengobatan secara modern dan canggih untuk merehabilitasi berbagai penyakit sambil berekreasi bersama keluarga di sana.
Fasilitas dan Tarif
Hotel Bintang3, Kolam Renang, Kolam Rendam, Restaurant, Toko Cinderamata, Arena Olah Raga, Arena Rekreasi dan Ruang Pertemuan, fasilitas SPA, fasilitas meditasi, arena berkuda, camping ground.
Tarif masuk ke lokasi Ciater Spa Resort Rp. 9.000
Aksesibilitas
Untuk menuju ke obyek wisata ini, pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi baik roda 2 maupun roda 4 atau angkutan umum. Adapun waktu tempuh yaitu dari kota subang sekitar 40 menit ke arah selatan sedangkan dari bandung sekitar 55 menit dan dari jakarta via tol sadang dengan waktu tempuh sekitar 3 jam serta dari tangkuban parahu kurang lebih 10 menit. Kondisi jalan menuju kawasan ini, baik dari subang maupun bandung sangat baik. Namun yang perlu diperhatikan mengenai kondisi kendaraan, karena menuju lokasi baik dari subang maupun bandung akan melalui tanjakan yang cukup berat. 

sumber :www.subang.go.id